Masa SMU adalah salah satu episode paling penuh warna dalam hidup saya. Salah satunya karena saya punya teman-teman yang penuh warna dan semarak.
Beberapa diantaranya ada Jenny, yang akrab dipanggil Jendro, teman sebangku saya di kelas 3. Juga ada Uning, teman les dan jalan-jalan, dan Ima yang sering kita panggil dengan nama Mami.
Dari mulai tiba-tiba kita semua punya marga ‘Cu’ di belakang nama kita masing-masing, makan di KFC tiap kali ada menu 10.000 ribu untuk berdua, ngecengin kakak tingkat tiap pulang ekskul Pramuka, jajan di SD dekat sekolah kita dulu, hingga wisata kuliner yang murah meriah di berbagai tempat di Magelang.
Beberapa diantaranya ada Jenny, yang akrab dipanggil Jendro, teman sebangku saya di kelas 3. Juga ada Uning, teman les dan jalan-jalan, dan Ima yang sering kita panggil dengan nama Mami.
Dari mulai tiba-tiba kita semua punya marga ‘Cu’ di belakang nama kita masing-masing, makan di KFC tiap kali ada menu 10.000 ribu untuk berdua, ngecengin kakak tingkat tiap pulang ekskul Pramuka, jajan di SD dekat sekolah kita dulu, hingga wisata kuliner yang murah meriah di berbagai tempat di Magelang.
Karakter dan pembawaan kita pun berbeda-beda. Jenny sangat easy going, ceplas ceplos dan bersuara keras. Microphone pun bakalan ’keder’ kalo mendengar Jenny bicara (hihihi, piss Jen :D). Uning a.k.a Ningcu, punya bakat bercerita. Rasanya seperti didongengi tiap kali mendengar Uning bercerita tentang sesuatu. Sedangkan Ima, gaya bicaranya sering kita istilahkan dengan ‘kemriwik’ (bahasa Jawa untuk menyebut keripik yang renyah :D).
Setelah sekian tahun tidak bertemu, akhirnya saat pulang ke rumah waktu long weekend kemarin bisa juga saya ketemuan dengan Uning. Kami sempat juga lost contact antara tahun 2006 – 2008; saya kuliah di Bandung sementara Uning di Yogyakarta, dan sama-sama sempat berganti hand phone tanpa menyimpan no masing-masing terlebih dulu di sim card :). Tidak hanya saling bertukar cerita, makan dan jalan-jalan, tapi berfoto-foto di beberapa tempat main kami dulu di Magelang (for sure :D).
Foto-foto ketemuan dengan Uning baru sempat saya upload di facebook siang tadi. Tak membutuhkan waktu lama, comment dari Jenny, Uning dan Ima saling bermunculan. Meski minggu lalu saya hanya bisa ketemu dengan Uning, namun membaca comment dari Jenny dan Ima membuat saya seakan-akan juga sedang mengobrol dengan mereka. Saling menyela, bercanda, menyebut nama panggilan kami masing-masing, juga ngerumpi (haiyah, susah memang ibu-ibu mah :D).
In short, I love them all. This is one of my favorite friendships. Sepertinya semakin sulit mendapatkan teman yang begitu hangat dan ‘semeriah’ mereka. Lucky for me having them as one pleasant part in this life..
Kapan-kapan kita ketemuan semua ya ibu-ibu :D
Post a Comment