After the Honey Moon

Marriage is not as beautiful as it sounds…

Lupa ngutip-nya dari mana :D
------------------------------------------------------------






Ceritanya ringan dan gampang dicerna, namun sayang akhir ceritanya sedikit menggantung. Itu yang saya rasakan begitu selesai membaca novel ‘After the Honeymoon’, a novel by Ollie. Beli novel ini karena saya tertarik dengan cover dan judulnya yang mengundang rasa penasaran :)

Inti novel ini bercerita tentang kehidupan Ata dan Barra, sepasang pengantin baru yang harus menghadapi kenyataan bahwa ternyata hidup berumah tangga tidaklah seindah pesta pernikahan dan bulan madu mereka. 

Seperti umumnya novel-novel lainnya, After the Honeymoon ditutup dengan kisah happy ending antara Ata dan Barra, juga konflik-konflik lain yang menjadi bumbu novel ini. Tapi sayangnya, seperti yang saya tulis di awal, akhir ceritanya sedikit menggantung. Tidak ada kejelasan penyelesaian masalah antara Ata, Barra dengan kedua orang tuanya masing-masing.

Buku ini cukup menarik, meski ada bagian yang menimbulkan pertanyaan, yaitu waktu Barra dinas di Solo selama beberapa bulan dan ia diceritakan bisa menyetir tanpa ada prolog tentang trauma menyetirnya selama ini. Padahal begitu ia kembali ke Jakarta, sama seperti waktu ia belum pergi ke Solo, Barra tetap tidak bisa menyetir sebelum akhirnya ia mengikuti sebuah kursus setir mobil.

Ada beberapa trivia menarik yang saya dapat dari buku ini:

1.     Bagaimanapun juga cowok harus bisa menyetir :p
2.     Jangan langsung mengkritik kopi yang dibuatkan untuk kita :)
3.     Jangan terlalu sering memakai daster dan nggak dandan meski di rumah (ups :p)
4.     Jangan membiarkan pasangan kita dugem sendirian :D

Anyway, novel ini sedikit atau banyak (tergantung pengalaman yang membacanya :D) memberikan pandangan dari sudut berbeda tentang sebuah pernikahan. Ada pembagian kewajiban yang harus jelas, tanggung jawab yang lebih luas, komitmen yang harus dijaga, dan ego yang harus dikurangi.

Oh ya, membaca novel ini mengingatkan saya pada satu ungkapan yang pernah saya dengar: ketika kita menikah dengan seseorang, kita tidak hanya menikah dengan dirinya tapi juga menikahi seluruh keluarganya :)
0 Responses