Mother's Day and Its History

-It should be uploaded on December 22, 2009. I had a trouble with my internet connection on that day and forgot to upload this writing then :D- 

22 Desember 2009. Buka Facebook, hampir semua status teman di Facebook mengucapkan selamat hari Ibu.

Pernah nggak terpikir kenapa Hari Ibu dirayakan tiap 22 Desember atau kenapa 22 Desember ditetapkan sebagai hari Ibu?
Waktu iseng lihat-lihat status facebook beberapa teman, eh nggak sengaja saya membaca status salah satu rekan tentang hari Ibu yang cukup berbeda dengan status-status tentang Hari Ibu lainnya. Menurutnya, 22 Desember hanyalah hari pelaksanaan kongres perempuan I, dan yang dibahas dalam kongres tersebut tidak ada hubungannya dengan memuliakan Ibu ataupun perjuangan kaum Ibu. Hmm, info baru nih!
Karena penasaran, saya coba browsing di internet tentang sejarah hari Ibu. And, below is the history of Mother’s Day in Indonesia and (just a little bit of information) from the other countries which I summarized from several sources. Enjoy reading!

-------------------------------------------------

Sejarah Hari Ibu diawali dari pertemuan para pejuang wanita dengan mengadakan Kongres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember di Jogjakarta, di gedung Mandalabhakti Wanitatama. Kongres tersebut dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Hasil kongres tersebut salah satunya adalah terbentuknya Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani).
Peristiwa itu dianggap sebagai salah satu tonggak penting sejarah perjuangan kaum perempuan Indonesia. Pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah se-Nusantara berkumpul menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan. Berbagai isu yang saat itu dipikirkan untuk digarap adalah persatuan perempuan Nusantara; pelibatan perempuan dalam perjuangan melawan kemerdekaan; pelibatan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa; perdagangan anak-anak dan kaum perempuan; perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita; pernikahan usia dini bagi perempuan, dan sebagainya. Tanpa diwarnai gembar-gembor kesetaraan jender, para pejuang perempuan itu melakukan pemikiran kritis dan aneka upaya yang amat penting bagi kemajuan bangsa.
Penetapan 22 Desember sebagai Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Peringatan 25 tahun Hari Ibu pada tahun 1953 dirayakan meriah di 85 kota Indonesia, mulai dari Meulaboh sampai Ternate.
Tahun 1959 Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 yang menetapkan 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga saat ini.
Misi diperingatinya Hari Ibu pada awalnya lebih untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini. Dari situ pula tercermin semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama.
Adapun peringatan hari Ibu atau Mother’s Day di Amerika dan lebih dari 75 negara lain, seperti Australia, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hongkong, dirayakan pada hari Minggu kedua bulan Mei. Hal ini didasari karena pada tanggal itu aktivis sosial Julia Ward Howe di tahun 1970 mencanangkan pentingnya perempuan bersatu melawan perang saudara.
Sedangkan peringatan Mother’s Day di sebagian negara Eropa dan Timur Tengah jatuh pada bulan Maret, pengaruh dari kebiasaan memuja Dewi Rhea –istri Dewa Kronus- dan ibu para dewa dalam sejarah Yunani Kuno.
-----------------------------
Terlepas dari makna tanggal 22 Desember, apakah hanyalah merupakan hari pelaksanaan kongres Perempuan I dengan materi pembahasan tidak ada hubungannya dengan perjuangan kaum Ibu dan memuliakan Ibu, ataukah diartikan sebagai sebuah hari khusus untuk para ibu, should we express our respect, thankful and deepest love for our beloved Mom only on a certain date? Let’s our Mom knows how special she is for us on our every single day!
0 Responses